Era Larangan dan Mafia: Perjudian Underground di Amerika Serikat

Pada awal abad ke-20, Amerika Serikat mengalami periode kontroversial yang dikenal sebagai Era Larangan, ketika produksi, penjualan Aladdin138, dan distribusi alkohol dilarang. Sementara larangan alkohol menjadi sorotan utama, ini juga menjadi katalis untuk perkembangan perjudian underground yang dikelola oleh kelompok kriminal terkenal, seperti Mafia. Artikel ini akan menjelajahi bagaimana Era Larangan membentuk dunia perjudian clandestine di Amerika Serikat, memunculkan kasino ilegal, speakeasy, dan kegiatan perjudian bawah tanah yang memengaruhi sejarah dan budaya.

1. Latar Belakang: Era Larangan dan Keputusan Kontroversial

Pada 16 Januari 1919, Amendemen Kesebelas Konstitusi Amerika Serikat memasukkan larangan terhadap produksi, distribusi, dan penjualan minuman beralkohol. Tujuan utama dari larangan ini adalah untuk mengurangi tingkat kejahatan, perpecahan keluarga, dan masalah kesehatan yang dianggap terkait dengan konsumsi alkohol. Namun, tanpa akses legal ke alkohol, masyarakat mencari cara-cara kreatif untuk memenuhi keinginan mereka, dan ini menciptakan panggung bagi perkembangan perjudian ilegal.

2. Speakeasy: Tempat dan Perjudian di Bawah Tanah

Speakeasy, tempat-tempat hiburan yang menyediakan minuman keras secara diam-diam, menjadi pusat kehidupan malam selama Era Larangan. Namun, speakeasy tidak hanya tentang alkohol; mereka juga menjadi tempat di mana perjudian bawah tanah berkembang. Meskipun penegakan hukum mencoba untuk menindak para pemilik speakeasy, masyarakat yang haus akan hiburan dan keinginan untuk bertaruh terus menghidupkan tempat-tempat semacam itu.

Speakeasy tidak hanya menawarkan permainan kartu, tetapi juga permainan dadu dan mesin slot yang menjadi semakin populer. Mereka menciptakan lingkungan yang eksklusif di mana seseorang harus tahu kata sandi atau diundang untuk dapat masuk, menciptakan rasa misteri dan kegembiraan bagi para pengunjung.

3. Kejayaan Mafia: Penguasaan Dunia Perjudian Underground

Mafia, terutama kelompok-kelompok kriminal terkenal seperti Chicago Outfit dan Five Families di New York, melihat Era Larangan sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Mereka tidak hanya menguasai bisnis alkohol ilegal, tetapi juga merambah ke dunia perjudian bawah tanah. Speakeasy dan kasino ilegal menjadi lahan subur bagi Mafia untuk meraih keuntungan besar.

Salah satu tokoh yang paling terkenal selama Era Larangan adalah Al Capone, pemimpin Chicago Outfit. Dengan kontrolnya atas speakeasy dan kasino ilegal di Chicago, Capone menjadi salah satu figur paling kuat dan kaya pada masanya. Meskipun kejam dan terlibat dalam berbagai kejahatan, dia juga menjadi semacam pahlawan bagi sebagian masyarakat yang melihatnya sebagai simbol perlawanan terhadap larangan yang dianggap tidak adil.

4. The Green Mill: Speakeasy Terkenal di Chicago

Salah satu contoh terkenal dari hubungan antara Era Larangan, speakeasy, dan perjudian adalah The Green Mill Cocktail Lounge di Chicago. Beroperasi sejak tahun 1907, The Green Mill menjadi tempat populer di mana orang dapat menikmati minuman dan hiburan live jazz, sementara di belakang layar, aktivitas perjudian bawah tanah berkembang.

The Green Mill memiliki kamar-kamar rahasia dan terowongan bawah tanah yang memungkinkan pelanggan dan pekerja melarikan diri jika terjadi penindakan hukum. Ini adalah salah satu contoh bagaimana speakeasy tidak hanya menjadi tempat untuk minum, tetapi juga untuk bertaruh dan mengejar kegembiraan perjudian.

5. Peningkatan Mesin Slot dan Poker Bawah Tanah

Mesin slot juga menjadi populer selama Era Larangan. Mereka ditempatkan di speakeasy dan ruang perjudian ilegal lainnya, memberikan orang cara cepat dan sederhana untuk bertaruh. Meskipun ilegal, popularitas mesin slot terus meningkat, menciptakan permintaan yang menguntungkan bagi kelompok-kelompok kriminal yang mengendalikan bisnis perjudian bawah tanah.

Poker juga tetap menjadi permainan yang diminati di dunia perjudian ilegal. Di ruang poker bawah tanah, pemain dapat terlibat dalam permainan tanpa harus khawatir tentang intervensi hukum. Poker menjadi salah satu permainan yang paling terkenal dan sering kali dimainkan

di antara para penjudi selama Era Larangan.

6. Pengakhiran Era Larangan: Dampak pada Perjudian Bawah Tanah

Era Larangan berakhir pada 5 Desember 1933, ketika Amendemen Keduabelas Konstitusi dicabut. Pembatalan larangan alkohol mengurangi daya tarik speakeasy, tetapi kegiatan perjudian bawah tanah tidak segera lenyap. Seiring berjalannya waktu, penegakan hukum yang ketat dan tuntutan masyarakat untuk regulasi yang lebih baik mengarah pada penutupan banyak kasino ilegal dan operasi perjudian lainnya yang dijalankan oleh Mafia.

7. Warisan dan Kenangan: Era Larangan dalam Budaya Populer

Meskipun Era Larangan dikenal dengan kekacauan dan kejahatannya, ini juga menjadi sumber inspirasi bagi budaya populer. Film-film seperti “The Untouchables” dan serial televisi seperti “Boardwalk Empire” menggambarkan kehidupan selama Era Larangan dengan dramatis. Bangunan-bangunan speakeasy yang bertahan hingga saat ini sering kali menjadi daya tarik wisata, menciptakan warisan budaya yang rumit.

https://greatonlineclasshelp.com

Kesimpulan: Perjudian Underground sebagai Fenomena Sejarah

Era Larangan dan perjudian underground yang mekar selama periode tersebut menciptakan bab unik dalam sejarah Amerika Serikat. Aktivitas perjudian bawah tanah ini tidak hanya mencerminkan ketidaksetujuan terhadap larangan alkohol, tetapi juga menjadi cara bagi Mafia untuk meraih kekuatan dan kekayaan. Meskipun periode ini berakhir, warisan dan kenangan dari Era Larangan tetap hidup dalam budaya populer dan menceritakan kisah yang kompleks tentang ketegangan antara larangan dan keinginan masyarakat untuk hiburan dan kebebasan.